AKSARA DAN BILANGAN SUKU BATAK
Imroatul Musarofah – 152151032 A
IPK : 3,83
082233638174
S
|
uku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Nama ini
merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa
yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara. Suku
bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
R.W Liddle mengatakan, bahwa sebelum abad
ke-20 di Sumatra bagian utara tidak terdapat kelompok etnis sebagai satuan
sosial yang koheren. Menurutnya sampai abad ke-19, interaksi sosial di daerah
itu hanya terbatas pada hubungan antar individu, antar kelompok kekerabatan,
atau antar kampung. Dan hampir tidak ada kesadaran untuk menjadi bagian dari satuan-satuan
sosial dan politik yang lebih besar.[5] Pendapat
lain mengemukakan, bahwa munculnya kesadaran mengenai sebuah keluarga besar
Batak baru terjadi pada zaman kolonial.[6] Dalam
disertasinya J. Pardede mengemukakan bahwa istilah
"Tanah Batak" dan "rakyat Batak" diciptakan oleh pihak
asing. Sebaliknya, Siti Omas
Manurung, seorang
istri dari putra pendeta Batak Toba menyatakan, bahwa sebelum kedatangan
Belanda, semua orang baik Karo maupun Simalungun mengakui
dirinya sebagai Batak, dan Belandalah yang telah membuat terpisahnya
kelompok-kelompok tersebut. Sebuah mitos yang memiliki berbagai macam versi
menyatakan, bahwa Pusuk Buhit, salah satu
puncak di barat Danau Toba, adalah
tempat "kelahiran" bangsa Batak. Selain itu mitos-mitos tersebut juga
menyatakan bahwa nenek moyang orang Batak berasal dari Samosir.
Terbentuknya masyarakat Batak yang
tersusun dari berbagai macam marga, sebagian disebabkan karena adanya migrasi
keluarga-keluarga dari wilayah lain di Sumatra. Penelitian penting tentang
tradisi Karo dilakukan oleh J.H Neumann, berdasarkan sastra lisan dan
transkripsi dua naskah setempat, yaitu Pustaka
Kembaren dan Pustaka
Ginting.
Menurut Pustaka Kembaren, daerah asal marga Kembaren dari Pagaruyung di Minangkabau. Orang Tamil
diperkirakan juga menjadi unsur pembentuk masyarakat Karo. Hal ini terlihat
dari banyaknya nama marga Karo yang diturunkan dari Bahasa Tamil.
Orang-orang Tamil yang menjadi pedagang di pantai barat, lari ke pedalaman
Sumatera akibat serangan pasukan Minangkabau yang datang pada abad ke-14 untuk
menguasai Barus.[7]
A.
Surat Batak
Suratbatakadalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa Batak yaitu
bahasa Angkola-Mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba. Surat
Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya seperti Surat
Ulu di
Bengkulu dan Sumatra Selatan, Surat
Incung di
Kerinci, dan Had
Lampung . Aksara
ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara
garis besar, ada lima varian Surat Batak di Sumatra, yaitu Angkola-Mandailing,
Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati
oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini,
aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha, yaitu
kitab tradisional masyarakat Batak.
Aksara Batak termasuk keluarga tulisan India. Aksara India
yang tertua adalah aksara Brahmi yang menurunkan dua kelompok tulisan yakni India
Utara dan India Selatan. Aksara Nagari dan Palawa masing-masing berasal dari
kelompok utara dan selatan dan kedua-duanya pernah dipakai di berbagai tempat
di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Casparis 1975). Yang paling berpengaruh
adalah aksara Palawa. Semua tulisan asli Indonesia berinduk pada aksara
tersebut.
Selain vokal dan
konsonan, dalam sistem aksara Batak dikenal tanda baca yang disebut pangolat dan saringar.
Pangolat adalah tanda baca
yang digunakan untuk mematikan aksara konsonan. Sedangkan saringarmemiliki fungsi
membuat bunyi vokal dan nasal (-ng) pada huruf konsonan seperti e,
i, o, u, ing, ng, dan ong.
Kalimat:
Jurusanpendidikanmatematilkafakultaskeguruandanilmupendidikan
Karo :Jurusanpendidikanmatematilkafakultaskeguruandanilmupendidikan
Pakpak :Jurusanpendidikanmatematilkafakultaskeguruandanilmupendidikan
Simalungun :Jurusanpendidikanmatematilkafakultaskeguruandanilmupendidikan
Toba :Jurusanpendidikanmatematilkafakultaskeguruandanilmupendidikan
Mandailing :Jurusanpendidikanmatematilkafakultaskeguruandanilmupendidikan
B. SistemNumerasibatak
Sistemnumerasibatakberkembangsamadenganperkembanganaksaranyaberikutcontohpenulisanangkapadabataktoba:
Dalam penulisan angka pada aksara bataktoba terdapat beberapa variasi ada yang seperti diatas dengan angka
1 dengan garis horizontal dan variasi lain dengan garis vertikal begitu pun angka
lain.
Selain itu juga terdapat juga numerasi pada aksara simalungun
Bilangan
ratusan, ribuan, dan seterusnya mirip dengan bahasa Indonesia.
Digit
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Batak Simalungun
|
100
|
Seratus
|
Saratus (sa-ratus)
|
1.000
|
Seribu
|
Saribu (sa-ri-bu)
|
1.000.000
|
Sejuta/Satu juta
|
Sajuta (sa-ju-ta)/Sada
juta (sa-da ju-ta)
|
Mirip juga dengan bahasa Indonesia, untuk 20, 30, 40, dan seterusnya tinggal hilangkan “sam” dari “sapuluh” dan ganti dengan angka yang diinginkan. Teknik yang sama juga dapat digunakan untuk ratusan, ribuan, dan seterusnya, hilangkan "sa".
Digit
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Batak Toba
|
20
|
Dua puluh
|
Dua
|
300
|
Tiga ratus
|
Tolu
|
4.000
|
Empat ribu
|
Opat
|
50.000
|
Lima puluh ribu
|
Lima
|
600.000
|
Enam ratus ribu
|
Onom
|
7.000.000
|
Tujuh juta
|
Pitu
|
80.000.000
|
Delapan puluh juta
|
waluh
|
900.000.000
|
Sembilan ratus
|
Siah
|
Untuk angka selanjutnya tinggal pasangkan saja kata-katanya. Misalnya:
11
|
=
|
10 (Sampulu)
|
+
|
1 (Sada)
|
=
|
Sampulu sada
|
||
12
|
=
|
10 (Sampulu)
|
+
|
2 (Dua)
|
=
|
Sampulu dua
|
||
65
|
=
|
60 (Onompulu)
|
+
|
5 (Lima)
|
=
|
Onompulu lima
|
||
98
|
=
|
90 (Siapulu)
|
+
|
8 (Ualu)
|
=
|
Siapulu ualu
|
||
486
|
=
|
400 (Opat ratus)
|
+
|
80 (Ualupulu)
|
+
|
6 (Onom)
|
=
|
Opat ratus ualupulu
onom
|
703
|
=
|
700 (Pitu ratus)
|
+
|
3 (Tolu)
|
=
|
Pitu ratus tolu
|
Untukangka
yang lebihbesarcontohnya
576.084.319 = Lima ratus pitupulu onom juta waluhpulu opat ribu tolu ratus sapuluh siah
576.084.319 = Lima ratus pitupulu onom juta waluhpulu opat ribu tolu ratus sapuluh siah
Jika Kita liatdiatas,bilangan
dalam bahasa Batak SimalungunHampirsamadenganbahasa
Indonesia? Hal itubisaterjadikarena pengaruh bahasa
Indonesia ini juga kuat pada orang-orang suku Batak yang tidak tinggal di
pedalaman. Mereka biasa mengucapkan bilangan antara 10-20 seperti dalam bahasa
Indonesia.
Digit
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Batak Toba
|
11
|
Sebelas
|
Sabolas (sa-bolas)
|
12
|
Dua belas
|
Dua bolas (du-a
bo-las)
|
13
|
Tiga belas
|
Tolu bolas (to-lu
bo-las)
|
14
|
Empat belas
|
Opat bolas (ɔ-pat
bo-las)
|
15
|
Lima belas
|
Lima bolas (li-ma
bo-las)
|
16
|
Enam belas
|
Onom bolas (ɔ-nɔm
bo-las)
|
17
|
Tujuh belas
|
Pitu bolas (pi-tu bolas)
|
18
|
Delapan belas
|
Ualu bolas (wa-lu
bo-las)
|
19
|
Sembilan belas
|
Sia bolas (si-a
bo-las)
|
C. KalenderBatak
Kalender yang dimiliki suku bangsa Batak disebut dengan Porhalan yang
terdiri atas dua belas bulan dengan masing-masing 30 hari. Kalender tersebut
tidak pernah dipakai untuk penanggalan, melainkan untuk tujuan meramal hari
yang baik atau panjujuron ari. Kelompok Batak yang
sampai sekarang masih menggunakan penanggalan Batak adalah Parmalim. Parmalim
adalah aliran kepercayaan yang berdasar pada agama leluhur Batak.
Orang Batak dahulu kala tidak pernah mengetahui angka tahun karena memang
tidak pemah dihitung. Bulan dihitung dengan mengurutkannya sebagai bulan
pertama yang disebut Sipaha Sada, bulan kedua disebut Sipaha Dua, dan
seterusnya sampai bulan kesepuluh.
Bulan kesebelas dinamakan bulan Li, dan bulan kedua belas dinamakan bulan
Hurung. Hari pertama setiap bulan jatuh pada bulan mati, dan hari kelima belas
adalah bulan purnama. Permulaan tahun dapat ditentukan ketika rasi Skorpio
(siala poriama) terbit di ufuk timur dan rasi Orion (siala sungsang) terbenam
di ufuk barat yaitu di bulan Mei. Bila bulan sabit yang masih sangat tipis
kelihatan menjelang maghrib di sebelah utara Orion sebelum terbenam di ufuk
barat.
Empat belas hari kemudian bulan purnama terbit di ufuk timur dan mengambil
posisi sebelah utara rasi Skorpio. Dari rasi Skorpio (kala) kalender Batak
dapat namanya, yakni Porhalaan. Diagram kalender dengan 12 bulan dan 30 hari
sering diukir pada ruas-ruas bambu. Pada setiap bulan terdapat gambar kala yang
menempati tiga sampai empat hari.
Nama-nama hari dalam penanggalan Batak, yaitu
1.ARTIA
Sada ari nauli mamukka sihataon/ulaon pesta tonggo raja
=> Suatu hari baik untuk mengadakan musyawarah dalam segala hal
2.SUMA
Ari sidua pat manisia dohot pidong, ulaon na hombar sadari i marburu tu harangan, marsabbil, mangkatai
=> Hari ke dua kaki manusia dan burung, pekerjaan yang bagus dalam hari ini adalah berburu ke hutan, menjaring buruan, membicarakan sesuatu hal
3.ANGGARA
Ari na rimas mangulahon pangurupion, mambahen ubat, mangarabi, molo marburu ingkon dapotan
=> Hari naas/buang sial, sangat baik untuk berperang dan membuat obat, berburu.
=> Hari yang bagus untuk melakukan bantuan, mengobati, jika berburu pasti akan dapat.
4.MUDA
Ari si opat-opat/mangarabi hauma, manabur boni, ulaon pesta pe denggan do
=> Hari padi, sangat baik untuk menanam tanaman dan penyemaian
=> Hari ke empat/mempersiapkan sawah ladang, menyemai bibit padi, melakukan pesta adat juga bagus pada hari ini.
5.BORASPATI
Sadarion boi do pajongjong jabu, mamongkot jabu, mamungka martiga-tiga
=> Hari baik untuk berpesta, mendirikan rumah, memasuki rumah baru, mencari pekerjaan dan untuk memulai suatu usaha
6.SIKKORA
Naeng mangalangka, tu luat naleban/mangaranto, mangalului karejo, mamungka martiga-tiga
=> Hari baik dalam penentuan, melangkah ke perantauan, melamar pekerjaan, menjumpai orang besar (berpangkat), memulai berdagang, pesta perkawinan, meminang kekasih
7.SAMISARA
Ari ni raja, boi do mambahen pesta bolon (gondang) naung tinontuhon ni raja adat dalihan na tolu
=> Hari kepunyaan Raja, bisa melakukan pesta besar yang sudah ditetapkan Raja Adat Dalihan Na Tolu.
=> Hari “Raja”, sangat baik untuk pengantin baru, pesta, kawin lari, memanggil roh, mandi bunga
8.ARTIA NI AEK
Sada ari nauli naeng mangulahon pesta, si las ni roha (marsianjuan) mamokkot jabu, alai marsada ni roha ma hamu mangulahon nasa ulaon
=> Hari baik untuk semua pesta, musyawarah, mandi bunga, memasuki rumah baru, maaf-maafan, dan memulai usaha baru.
9. SUMA NI ANGGARA
Hurang do ulina ari sadari on mangulahon nasa ulaon, boi do martaontaonan, tu ladang/aek, marburu, marsabbil, mangkail
=> Hari yang kurang baik untuk melakukan segala acara/kerja/pesta, bisa jadi sakit, ke ladang/pancoran, berburu, menjerat buruan, memancing. waspadalah dalam segala hal.
10. ANGGARA SAMPULU
Na rimas do ari sadari i, jadi ingkon manat manghuling, lobi hasuhuton bolon, pangoli anak/pamuli boru, paampehon holi tu batu na pir (marhata ogung)
=> Hari sial, berhati-hatilah dalam berkomunikasi (harus dijaga sopan santun), sangat baik untuk membuat obat baru dan memancing.
11. MUDA NI MANGADOP
Mariaia do nasa ulaon
=> Hari untuk bersantai dan hari yang sangat menggembirakan segala pekerjaan/pesta
12. BORASPATI LANGKOP
Mangadopi raja, parpangkat, mandapothon raja, na boi pangunsandean raja, dalihan na tolu
=> Hari baik untuk menyuapi orang besar (berpangkat) melamar suatu pekerjaan, memanggil roh keluarga, mandi bunga, bersekutu dengan Tuhan Yang Maha Esa
13. SIKKORA LAMBOK
Pangoli anak/pamuli boru, manuan ompu-ompu, partanda, parbalohan, mangebati natuatua, hula, boru, mamokkot jabu, dibagasan tangiang
=> Hari baik untuk pesta perkawinan, mendirikan rumah, mengunjungi orang tua atau mertua, memasuki rumah baru dan mandi bunga
14. SAMISARA PURNAMA
Ulaon harajaon bolon, mangido pasu-pasu, paebathon tu ompungna
=> Hari “Raja”, sangat baik mengadakan pesta besar, pesta muda-mudi, mengantar anak ke rumah mertua, mandi bunga
15. TULA
Losok do roha sadari on denggan do manuan harambir, mangarabi, marsonang-sonang
=> Hari sial, yang baik dilakukan menebas ladang dan menanam kelapa
16. SUMA NI HOLOM
Papunguhon sisolhot dohot angka tutur, mangido tangiang tu Mulajadi Nabolon, denggan sadarion mambahen taontaonan
=> Hari yang kurang baik, tetapi baik untuk memancing dan berburu
17. ANGGARA NI HOLOM
Ulaon parsili ni tondi, buang sial, maranggir, mangarabi, tu balian
=> Hari buang sial, mandi bunga dan membuat obat
18. MUDA NI HOLOM
Manabi eme, marbabo, mandok mauliate tu Mulajadi Nabolon
=> Hari panen padi, sangat baik untuk memulai panen padi, memasukkan padi kedalam lumbung
19. BORASPATI NI HOLOM
Pajongjong sopo sopo di balian, pajongjong batu ojahan, pature tangga ni jabu
=> Hari baik untuk menebang pohon kayu guna bahan bangunan rumah dan memancing
20. SIKKORA MORA TURUN
Mamulung nasa daon (ubat) ni sahit na adong, mamokkot jabu, laho borhat mangaranto, tu luat sileban, paampehon holi tu batu na pir
=> Hari baik untuk mengunjungi sanak famili, pindah rumah dan mengangkat tulang
21. SAMISARA MORA TURUN
Buang sial mangido tangiang, manaon (sabbil), bubu, mangkail
=> Hari baik untuk memasang jerat, memancing dan berburu
22. ARTIA NI ANGGARA
Mambahen daon (ubat) mamungka mangarabi, ulaon parsili ni tondi, mangido gogo tu Mulajadi Nabolon
=> Hari baik untuk turun ke laut, membuang penyakit, mandi bunga, membuat obat, memancing ikat dan membuat obat
23. SUMA NI MATE
Mambahen taon-taonan, marburu, marjala, mangkail tu aek
=> Hari baik untuk berburu dan memancing
24. ANGGARA NI BEGU
Palambok ate ate, mangido tangiang, mambahen daon (ubat), pasahat hamauliateon
=> Hari baik untuk memanjatkan doa, minta rejeki dan mandi bunga
25. MUDA NI MATE
Jumpang ma tingkina, mangarabi hauma, mangaranto, tu luat sileban
=> Hari padi, memanen dan pesta
26. BORASPATI NA GOK
Pasahat sulang sulang tu natua tua, tu hula hula, pangoli anak/pamuli boru
=> Hari baik untuk istrahat, membawa makanan untuk orang tua, mengganti pakaian orangtua, mengunjungi mertua, pesta pernikahan dan membuat obat
27. SIKKORA HUNDUL
Parsili ni tondi, buang sial, mangido tangiang, mambahen daon (ubat), marburu, mangkail
=> Hari penyakit, membuat obat, berburu dan memancing
28. SAMISARA BULAN MATE
Bangkol manghatai, manat mangalangka, mambahen si pir ni tondi, marburu, mangkail
=> Hari baik turun ke laut, membuat penyakit, berburu dan memancing
29. HURUNG
Humurang do uli ni ari, sadarion dohot mangalangka pe hurang do ulina
=> Hari kurang baik, berhati-hati dalam rencana/langkah
30. RINGKAR
Mangujungi panghataion naung tinaringotan hian unang marsihosoman roha, paampehon holi tu batu na pir
=> Hari baik untuk saling maaf-memaafkan (musyawarah) memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sada ari nauli mamukka sihataon/ulaon pesta tonggo raja
=> Suatu hari baik untuk mengadakan musyawarah dalam segala hal
2.SUMA
Ari sidua pat manisia dohot pidong, ulaon na hombar sadari i marburu tu harangan, marsabbil, mangkatai
=> Hari ke dua kaki manusia dan burung, pekerjaan yang bagus dalam hari ini adalah berburu ke hutan, menjaring buruan, membicarakan sesuatu hal
3.ANGGARA
Ari na rimas mangulahon pangurupion, mambahen ubat, mangarabi, molo marburu ingkon dapotan
=> Hari naas/buang sial, sangat baik untuk berperang dan membuat obat, berburu.
=> Hari yang bagus untuk melakukan bantuan, mengobati, jika berburu pasti akan dapat.
4.MUDA
Ari si opat-opat/mangarabi hauma, manabur boni, ulaon pesta pe denggan do
=> Hari padi, sangat baik untuk menanam tanaman dan penyemaian
=> Hari ke empat/mempersiapkan sawah ladang, menyemai bibit padi, melakukan pesta adat juga bagus pada hari ini.
5.BORASPATI
Sadarion boi do pajongjong jabu, mamongkot jabu, mamungka martiga-tiga
=> Hari baik untuk berpesta, mendirikan rumah, memasuki rumah baru, mencari pekerjaan dan untuk memulai suatu usaha
6.SIKKORA
Naeng mangalangka, tu luat naleban/mangaranto, mangalului karejo, mamungka martiga-tiga
=> Hari baik dalam penentuan, melangkah ke perantauan, melamar pekerjaan, menjumpai orang besar (berpangkat), memulai berdagang, pesta perkawinan, meminang kekasih
7.SAMISARA
Ari ni raja, boi do mambahen pesta bolon (gondang) naung tinontuhon ni raja adat dalihan na tolu
=> Hari kepunyaan Raja, bisa melakukan pesta besar yang sudah ditetapkan Raja Adat Dalihan Na Tolu.
=> Hari “Raja”, sangat baik untuk pengantin baru, pesta, kawin lari, memanggil roh, mandi bunga
8.ARTIA NI AEK
Sada ari nauli naeng mangulahon pesta, si las ni roha (marsianjuan) mamokkot jabu, alai marsada ni roha ma hamu mangulahon nasa ulaon
=> Hari baik untuk semua pesta, musyawarah, mandi bunga, memasuki rumah baru, maaf-maafan, dan memulai usaha baru.
9. SUMA NI ANGGARA
Hurang do ulina ari sadari on mangulahon nasa ulaon, boi do martaontaonan, tu ladang/aek, marburu, marsabbil, mangkail
=> Hari yang kurang baik untuk melakukan segala acara/kerja/pesta, bisa jadi sakit, ke ladang/pancoran, berburu, menjerat buruan, memancing. waspadalah dalam segala hal.
10. ANGGARA SAMPULU
Na rimas do ari sadari i, jadi ingkon manat manghuling, lobi hasuhuton bolon, pangoli anak/pamuli boru, paampehon holi tu batu na pir (marhata ogung)
=> Hari sial, berhati-hatilah dalam berkomunikasi (harus dijaga sopan santun), sangat baik untuk membuat obat baru dan memancing.
11. MUDA NI MANGADOP
Mariaia do nasa ulaon
=> Hari untuk bersantai dan hari yang sangat menggembirakan segala pekerjaan/pesta
12. BORASPATI LANGKOP
Mangadopi raja, parpangkat, mandapothon raja, na boi pangunsandean raja, dalihan na tolu
=> Hari baik untuk menyuapi orang besar (berpangkat) melamar suatu pekerjaan, memanggil roh keluarga, mandi bunga, bersekutu dengan Tuhan Yang Maha Esa
13. SIKKORA LAMBOK
Pangoli anak/pamuli boru, manuan ompu-ompu, partanda, parbalohan, mangebati natuatua, hula, boru, mamokkot jabu, dibagasan tangiang
=> Hari baik untuk pesta perkawinan, mendirikan rumah, mengunjungi orang tua atau mertua, memasuki rumah baru dan mandi bunga
14. SAMISARA PURNAMA
Ulaon harajaon bolon, mangido pasu-pasu, paebathon tu ompungna
=> Hari “Raja”, sangat baik mengadakan pesta besar, pesta muda-mudi, mengantar anak ke rumah mertua, mandi bunga
15. TULA
Losok do roha sadari on denggan do manuan harambir, mangarabi, marsonang-sonang
=> Hari sial, yang baik dilakukan menebas ladang dan menanam kelapa
16. SUMA NI HOLOM
Papunguhon sisolhot dohot angka tutur, mangido tangiang tu Mulajadi Nabolon, denggan sadarion mambahen taontaonan
=> Hari yang kurang baik, tetapi baik untuk memancing dan berburu
17. ANGGARA NI HOLOM
Ulaon parsili ni tondi, buang sial, maranggir, mangarabi, tu balian
=> Hari buang sial, mandi bunga dan membuat obat
18. MUDA NI HOLOM
Manabi eme, marbabo, mandok mauliate tu Mulajadi Nabolon
=> Hari panen padi, sangat baik untuk memulai panen padi, memasukkan padi kedalam lumbung
19. BORASPATI NI HOLOM
Pajongjong sopo sopo di balian, pajongjong batu ojahan, pature tangga ni jabu
=> Hari baik untuk menebang pohon kayu guna bahan bangunan rumah dan memancing
20. SIKKORA MORA TURUN
Mamulung nasa daon (ubat) ni sahit na adong, mamokkot jabu, laho borhat mangaranto, tu luat sileban, paampehon holi tu batu na pir
=> Hari baik untuk mengunjungi sanak famili, pindah rumah dan mengangkat tulang
21. SAMISARA MORA TURUN
Buang sial mangido tangiang, manaon (sabbil), bubu, mangkail
=> Hari baik untuk memasang jerat, memancing dan berburu
22. ARTIA NI ANGGARA
Mambahen daon (ubat) mamungka mangarabi, ulaon parsili ni tondi, mangido gogo tu Mulajadi Nabolon
=> Hari baik untuk turun ke laut, membuang penyakit, mandi bunga, membuat obat, memancing ikat dan membuat obat
23. SUMA NI MATE
Mambahen taon-taonan, marburu, marjala, mangkail tu aek
=> Hari baik untuk berburu dan memancing
24. ANGGARA NI BEGU
Palambok ate ate, mangido tangiang, mambahen daon (ubat), pasahat hamauliateon
=> Hari baik untuk memanjatkan doa, minta rejeki dan mandi bunga
25. MUDA NI MATE
Jumpang ma tingkina, mangarabi hauma, mangaranto, tu luat sileban
=> Hari padi, memanen dan pesta
26. BORASPATI NA GOK
Pasahat sulang sulang tu natua tua, tu hula hula, pangoli anak/pamuli boru
=> Hari baik untuk istrahat, membawa makanan untuk orang tua, mengganti pakaian orangtua, mengunjungi mertua, pesta pernikahan dan membuat obat
27. SIKKORA HUNDUL
Parsili ni tondi, buang sial, mangido tangiang, mambahen daon (ubat), marburu, mangkail
=> Hari penyakit, membuat obat, berburu dan memancing
28. SAMISARA BULAN MATE
Bangkol manghatai, manat mangalangka, mambahen si pir ni tondi, marburu, mangkail
=> Hari baik turun ke laut, membuat penyakit, berburu dan memancing
29. HURUNG
Humurang do uli ni ari, sadarion dohot mangalangka pe hurang do ulina
=> Hari kurang baik, berhati-hati dalam rencana/langkah
30. RINGKAR
Mangujungi panghataion naung tinaringotan hian unang marsihosoman roha, paampehon holi tu batu na pir
=> Hari baik untuk saling maaf-memaafkan (musyawarah) memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D.
Rasi Bintang Batak
Sejak dulu ternyata nenek moyang orang Batak telah mengetahui perkiraan waktu dan rasi bintang, sebagaimana halnya dengan bangsa Yunani dan bangsa Cina.
Dalam astrologi Yunani yang banyak
dianut dunia internasional, zodiak lebih dikenal nama-nama Aries, Taurus,
Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricoren, Aquarious,
dan Pisces. Sedangkan di tanah Batak, zodiak atau Parmesana-12 dikenal dengan
nama-nama: Marhumba Periuk (simbol hudon), Mena (simbol ikan), Gorda (simbol
kambing), Marsoba (kupu-kupu), Nituna (cacing), Makara (kepiting), Babiat
(singa), Hania (elang), Tola (pohon), Martiha (batu), Dano (air), dan Harahata
(kodok).
Kelahiran 9 Februari sampai 10 Maret dilambangkan dengan simbol hudon
atau dalam bahasa ramal Marhumba Periuk. Ini mempunyai sifat sosial, umumnya
mereka mudah menyesuaikan diri dengan orang lain.Banyak taktiknya dan disukai
orang lain. Hanya saja sering pelupa, sehingga sering dianggap sebagai orang
yang ingkar janji. Cocok menjadi guru, datu, dan tabib.
Kelahiran 11 Maret sampai 12 April dlambangkan dengan simbol ikan
(mena), mempunyai sifat suka mengalah, lincah, dan agak kikir serta suka
bergaul dan rukun. Keberuntungannya cenderung menyukai perdamaian daripada
keributan. Cocok menjadi seniman, sopir.
Kelahiran 13 April sampai 14 Mei dilambangkan dengan simbol kambing
(gorda) mempunyai sifat agak cengeng dan suka akan hal-hal baru. Daya pikirnya
luas dan selalu ingin berkembang dan liar. Sifat pantang mundurnya menyebabkan
dia dapat menjadi pemimpin yang sukses. Cocok menjadi pegawai, guru, Datu,
pengembara, wartawan, tentara.
Kelahiran 15 Mei sampai 16 Juni disebut Marsoba, dilambangkan dengan
simbol kupu-kupu. Mempunyai sifat sabar, telaten, dan lamban menyesuaikan diri.
Ia pemikat yang jitu. Tapi kalau sudah marah, bisa frustasi dan
hancur-hancuran. Dia pandai berhemat, tetapi kalau menginginkan sesuatu tidak
menanggung resiko apapun. Cocok menjadi seniman, perawat, juru runding,
pemasaran, dan pengusaha.
Kelahiran 17 Juni sampai 18 Juli disebut Nituna, dilambangkan dengan
cacing. Mempunyai sifat sosial. Sifatnya yang kurang baik adalah pendapatnya
yang sering berubah dengan kata lain tidak berpendirian tetap. Tetapi daya
pikirnya luas dan jiwanya selalu hidup tak senang pada perubahan baru. Cocok
menjadi pionir, serdadu, polisi, perencana, dan pelaut.
Kelahiran 19 Juli sampai 20 Agustus, disebut Makara, dilambangkan
dengan simbol kepiting. Mempunyai perasaan sangat halus dan suka menyendiri.
Sifat penyayangnya amat besar, terutama terhadap binatang. Golongan ini tidak
senang foya-foya, lebih senang hidup di rumah daripada bepergian. Cocok menjadi
serdadu, penyawah, saudagar, tabib, dan rohaniawan.
Kelahiran 21 Agustus sampai 22 September disebut Babiat, dilambangkan
dengan singa. Ia bersifat jujur, pemberani, dan terus terang. Karena itu di
mana-mana ia dipercaya orang. Sayangnya dia sangat mudah naik darah walaupun
cepat juga menjadi baik. Cocok menjadi serdadu, guru, Datu, pendekar, dan
pelopor.
Kelahiran 23 September sampai 24 Oktober, disebut Hania dilambangkan
dengan simbol elang yang berarti kesucian. Sifatnya yang tampak adalah kritis, jadi
cocok kalau jadi kritikus. Dia tidak mau menerima apa saja yang diterangkan
seseorang dan pekerjaannya selalu rapi. Golongan ini tidak senang menonjolkan
diri di depan umum, dan firasatnya amat tajam. Cocok menjadi pedagang,
saudagar, pelaut, dan pionir.
Kelahiran 25 Oktober sampai 26 November disebut Tola, dilambangkan
dengan pohon. Biasanya tidak mudah tersinggung. Perasaannya halus. Dalam
mengambil keputusan kadang-kadang tampak lambat sehingga sukar dipengaruhi.
Kurang pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan dan senang berpakaian indah.
Cocok menjadi guru, petani, padri, tabib, dan pimpinan.
Kelahiran 27 November sampai 28 Desember dinamai Martiha, dilambangkan
dengan simbol batu. Mmepunyai semangat kuat dalam menempuh segala hal. Sifatnya
yang agak aneh ialah sering merahasiakan sesuatu dan tertutup. Biasanya tabah
dalam menghadapi segala rintangan. Ulet dan tidak suka bersenda gurau. Cocok
menjadi datuk, pendekar, peneliti, serdadu.
Kelahiran 29 Desember sampai 30 Januari disebut Dano, dilambangkan
dengan air. Mempunyai sifat berani mengadu untung. Biasanya mempunyai tubuh
yang kuat hingga cocok menjadi olahragawan. Cerdas dan rajin bekerja. Berjiwa
sosial tinggi tetapi kadang-kadang sombong. Cocok menjadi rohaniawan, tabib,
guru, intelijen.
Terakhir kelahiran 31 Januari sampai 8 Februari disebut Harahata,
disimbolkan dengan kodok, mempunyai sifat tekun mengerjakan sesuatu, pantang
mundur. Tetapi ia tidak mudah percaya akan omongan orang. Cocok menjadi
penyanyi, sastrawan, pengarang, budayawan, wartawan, penulis.
DaftarPustaka
Ahmad,Y.S (2012).Surat Batak.
[online] Tersedia:
(6 juni 2016)
Kozok,Uli.Font Batak.[online]
Tersedia
http://ulikozok.com/aksara-batak/batak-font/(11
juni 2016)
Sitanggang,Lian.(2012).Astrologi
Batak.[online] Tersedia http://indoparsada.blog.com/2012/07/27/astrologi-batak-zodiak-versi-batak/
(12 juni 2016)
Mulana,Batak (2016).Kalender
Batak.[online] Tersedia:
(12 juni 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar